sebelum kita membahas korelasi antara keduanya kita perlu mengetahui pengertian dari masing – masing disiplin ilmu pengetahuan yang menjadikan materi – materinya di kaji oleh banyak ilmuwan di zaman modern ini.
Pengertian Ilmu Alam
menurut wikipedia, ilmu alam dalam kata lain Ilmu pengetahuan alam (akronim: IPA) atau kerap diperpendek sebagai ilmu alam (serapan dari bahasa Arab: علوم العالم) adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu di mana objeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dan di mana pun.[1] Orang yang menekuni bidang ilmu pengetahuan alam disebut sebagai Saintis.
Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. “Real Science is both product and process, inseparably Joint” (Agus. S. 2003: 11)
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni.
Matematika tidak dianggap sebagai ilmu alam, akan tetapi digunakan sebagai penyedia alat/perangkat dan kerangka kerja yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam. Istilah ilmu alam juga digunakan untuk mengenali “ilmu” sebagai disiplin yang mengikuti metode ilmiah, berbeda dengan filsafat alam. Di sekolah, ilmu alam dipelajari secara umum di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam(biasa disingkat IPA).
Tingkat kepastian ilmu alam relatif tinggi mengingat objeknya yang konkret, karena hal ini ilmu alam lazim juga disebut ilmu pasti.
Di samping penggunaan secara tradisional di atas, saat ini istilah “ilmu alam” kadang digunakan mendekati arti yang lebih cocok dalam pengertian sehari-hari. Dari sudut ini, “ilmu alam” dapat menjadi arti alternatif bagi biologi, terlibat dalam proses-proses biologis, dan dibedakan dari ilmu fisik (terkait dengan hukum-hukum fisika dan kimia yang mendasari alam semesta).
Pengertian Sosiologi
Adapun sosiologi mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara keseluruhan. Sosiologi mempelajari bagaimana manusia
berinteraksi, bekerja sama, bersaing dalam upaya-upaya pemenuhan kebutuhannya. sosiologi juga diartikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi manusia di dalam masyarakat dan bermaksud untuk mengkaji kejadian kejadian dalam masyarakat, yaitu persekutuan manusia yang selanjutnya berusaha untuk mendatangkan perbaikan dalam kehidupan bersama.
Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Alam
Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Alam dapat diketahui dari kedudukan keduanya dalam tinjauan filsafat ilmu (epistemologi) beserta metodenya:
(1.) Keduanya tergolong ke dalam golongan pengetahuan saintifik yang empiris, genetis dan bercorak kausal (perhubungan cause and effect).
(2.) Sosiologi mempengaruhi Ilmu Alam, demikian juga sebaliknya (ada hubungan timbal balik atau interdependensi).