Tokoh-Tokoh-Peletak-Dasar-Sosiologi-Ekonomi
Tokoh-Tokoh-Peletak-Dasar-Sosiologi-Ekonomi

Tokoh-Tokoh Peletak Dasar Sosiologi Ekonomi (Penjelasannya Secara Detail)

Tokoh-Tokoh Peletak Dasar Sosiologi Ekonomi – Sosiologi ekonomi didefinisikan sebagai pendekatan sosiologis yang diterapkan pada fenomena ekonomi. Fenomena ekonomi merupakan adalah rangkaian peristiwa ekonomi serta bentuk keadaan yang dapat diamati dan dinilai lewat kaca mata ilmiah. Adapun tokoh-tokoh peletak dasar sosiologi ekonomi adalah:

  1. Karl Marx (1818-1883)

Karl Marx lahir di sebuah kota kecil (Trier) di Jerman pada lahir 5 Mei 1818 dan meninggal 14 Maret 1883 pada umur 64 tahun) adalah seorang filsuf, ekonom, sejarawan, pembuat teori politik, sosiolog, jurnalis dan sosialis revolusioner asal Jerman. Marx tumbuh dalam keluarga Yahudi taat, tetapi Marx muda adalah seorang ateis. Marx membahas sosiologi ekonomi dalam beberapa karyanya, diantaranya adalah:

       a. The Economic and Philosophical Manuscript 1844

Marx mengembangkan idenya tentang nasib hubungan sosial ketika segala sesuatu menjadi komoditas (bisa dijual dan dibeli). Marx juga membahas tenaga kerja yang mana

  • Tenaga kerja menjadi komoditas,
  • Keterasingan tenaga kerja dalam masyarakat yang didominasi oleh hak pilih pribadi

Manusia dan pekerja terasing dari objek yang dia hasilkan, dari proses produksi, dari dirinya sendiri dan dari komunitasnya.

       b. The Communist Manifesto (1848)

Menurut Marx, bahwa sejarah digerakan oleh perjuangan kelas, karena dalam masyarakat kapitalis terdapat dua kelas yakni borjuis dan proletar.

       c. A Contribution to The Critique of Political Economy (1859)

Marx menjelaskan bahwa ekonomi merupakan fondasi dari masyarakat dan diatas pondasi ini dibangun super struktur politik dan hukum. Fondasi struktural dari masyarakat sering juga disebut infrastruktur yang merupakan kekuatan dari prosuksi (mesin, tenaga kerja, otoritas, dan pengetahuan teknis), dan kekuatan sosial (hak milik, otoritas, dan hubungan kelas)

       d. Das Kapital (1867)

Komoditas diciptakan melalui tenaga kerja, kemudian komoditas itu ditukarkan demi memperoleh uang, selanjutnya uang diubah menjadi modal dan modal menciptakan dan pertentangan kelas.

  1. Emil Durkheim (1858-1917)

Emile Durkheim lahir di Epinal (Provinsi Lorraine), Prancis pada 1858 dan meninggal pada 15 November 1917 diumur 59 tahun. Ia dibesarkan di tengah keluarga Yahudi ortodoks, anak seorang rabbi. dikenal sebagai salah satu pencetus sosiologi modern. Ia mendirikan fakultas sosiologi pertama di sebuah universitas Eropa pada 1895. Durkheim membahas sosiologi ekonomi dalam The Devision of Labour in Society (1893).

Pembagian kerja menurut Emile Durkheim tidak sama dengan Adam Smith yang semata-mata digunakan untuk meningkatkan produktivitas, tetapi untuk menciptakan kehidupan sosial yang terintegrasi, efisiensi dan meningkatkan solidaritas sosial. Solidaritas sosial dibagi 2 yakni:

  • Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang didasarkan atas homogenitas yang tinggi dalam kepercayaan, sentimen, dan adat (masyarakat tradisional).
  • Solidaritas organik muncul akibat adanya pembagian kerja yang tinggi yang didasarkan atas rasa saling ketergantungan (spesialisasi kerja) – (masyarakat kota).
  1. Max Weber (1864-1920)

Max Weber seorang sosiolog modern kelahiran Efrut, Jerman, 21 April 1864. Nama lengkapnya Maxilian Weber. Ia meninggal dunia pada 14 Juni 1920 akibat sakit pneumonia. Weber belajar di universitas Heilderberg. Saat perang dunia I, Weber ikut dinas militer. Tahun 1884 kembali kuliah di universitas Berlin. Setelah 8 tahun, lulus, menjadi pengacara dan pengajar di universitas. Weber membahas sosiologi ekonomi dalam beberapa karyanya, diantaranya adalah:

       a. The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism (1904)

Dalam karya Weber, Bisnis, kerja keras dan di barat didorong oleh etika protestan dan digerakan oleh doktrin Calvinisme. Calvinisme memberikan pemahaman tentang keselamatan dan kecelakaan. Tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui apakah ia terpilih untuk selamat atau tidak, mereka meyakini bahwa dengan sukses adalah tanda dari keterpilihan. Etika kerja Calvinisme berkolaborasi dengan semangat kapitalisme membawa masyarakat barat pada kapitalis modern sehingga ekonomi barat semakin maju dan berkembang.

       b. Economy and Society (1922)

Dalam Economy and Society, Weber menetapkan garis pemisah antara ekonomi dan sosiologi ekonomi dengan mengajukan 3 unsur

  • Tindakan ekonomi adalah sosial
  • Tindakan ekonomi selalu melibatkan makna
  • Tindakan ekonomi selalu memperhatikan kekuasaan

Menurut Weber, fenomena sosial bisa diamati dengan metode verstehen (pemahaman interpretatif).