Source: https://baliexpress.jawapos.com/

Teori Pembentukan Kepribadian Beserta Contohnya

Teori Pembentukan Kepribadian

George Herbert Mead merupakan tokoh sosiologi yang memperkenalkan Role Theory (Teori Peran). Menurut teori tersebut, manusia mengalami beberapa tahapan sosialisasi yang dilakukan melalui peran-peran yang harus dijalankan. Adapun beberapa tahapan sosialisasi yang harus dijalankan manusia yakni sebagai berikut.

a). Tahapan Persiapan (Preparatory Stage)

Tahapan ini ditandai dengan lahirnya individu di dunia. Pada tahap ini individu berusaha untuk memahami dirinya sendiri dengan cara meniru apapun yang ditangkap oleh panca inderanya. Walaupun belum dapat meniru secara sempurna, anak berusaha untuk memahami apapun yang diterima dalam proses sosialisasi. Inti dari tahapan ini yakni: Anak meniru tetapi belum sempurna. Contoh: Anak mulai belajar berbicara seperti “mam” yang artinya makan atau memanggil “embu” artinya ibu.

b). Tahap Meniru (Play Stage)

Pada tahap ini anak meniru lebih sempurna dibandingkan tahapan preparatory stage. Anak sudah mulai mengenali lingkungan keluarga dan masyarakat. Pada tahap ini anak meniru dengan sempurna namun belum mengetahui tujuan dari apa yang dilakukan. Namun anak mulai menyadari bahwa lingkungan menuntut dirinya untuk memahami nilai dan  norma. Contoh: Ketika ayah menendang meja, maka anak juga meniru menendang meja. Ia masih belum memahami apakah yang ditiru bernilai baik atau buruk.

c). Tahap Siap Bertindak (Game Stage)

Pada tahap ini anak mulai berinteraksi dengan teman sebayanya melalui permainan-permainan yang dilakukan. Anak juga mulai memahami tujuan dari yang dilakukan. Anak sudah mulai memahami norma yang berlaku di luar lingkungan keluarganya. Contoh: Rani bermain dokter-dokteran atau Reno berperan sebagai polisi saat bermain dengan temannya.

d). Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Stage)

Pada tahap ini anak sudah mencapai pendewasaan. Anak memahami apa yang menjadi tanggung jawabnya dalam masyarakat. Bahkan individu yang tidak mampu menjalankan perannya dengan sempurna, maka ia akan merasa bersalah. Contoh: Yuri membantu ibunya berjualan koran setelah pulang sekolah, dengan tujuan untuk membantu menambah penghasilan keluarga.