ciri ciri sosiologi
pexels-denniz-futalan-1001717

Ciri – Ciri Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan

mungkin banyak dari kita yang menanyakan kenapa sosiologi dianggap sebagai sebuah ilmu pengetahuan baru dan eksis di zaman modern, karena kita ketahui sosiologi merupakan ilmu yang baru di deskripsikan di abad 18 di benua eropa. Sosiologi pada abad 19 hingga saat ini semakin banyak diminati oleh pelajar – pelajar dan juga diminati oleh industri, karena perannya sebagai analys kehidupan antar masyarakat yang diambil hasil analisanya sebagai dasar penelitian dan pengembangan untuk keperluan industri, marketing dan terutama untuk politik. Untuk menguatkan bahwasanya Sosiologi sudah menjadi sebuah cabang ilmu pengetahuan yang semakin banyak dibutuhkan di dunia modern ini mempunyai ciri – ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, sebagai berikut:

1. Empiris

Ilmu sosiologis selalu meneliti sebuah kasus antar bermasyarakat menggunakan akal sehat dan indra, sehingga hasilnya tidak bersifat spekulatif. Contohnya fenomena masyarakat desa terpencil lebih mempercayai pengobatan alternatif daripada menggunakan pengobatan medis seperti dokter dan puskesmas, setelah dilakukan penelitian karena tingkat pendidikan di masyarakat desa terpencil lebih rendah dan berwawasan lokal, sehingga informasi tentang pengobatan modern jarang mereka terima dan cenderung takut untuk mengecek kesehatannya terhadap dokter atau bidan.
Hasil riset ini dilakukan dengan mengunjungi masyarakat setempat dan observasi lingkungan oleh para ahli, jadi hasil analisanya benar – benar dilakukan secara real dan bukan spekulatif.

2. Teoritis

Ilmu Sosiologi selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil pengamatan empiris. Abstraksi merupakan penarikan kesimpulan yang menjelaskan hubungan sebab-akibat dari gejala-gejala sosial yang diteliti. misalnya kalau kita lihat dari contoh nomor 1 bahwasanya abstraksi masyarakat desa lebih percaya dengan pengobatan alternatif dengan tingkat pendidikan dan wawasan masyarakat desa adalah bukti teoritis dari ilmu sosiologi

3. Kumulatif

sosiologi membangun argumen yang tidak turun begitu saja di ruang hampa, melainkan disusun atas teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Teori-teori tersebut merupakan hasil dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. misal dari kasus nomor 1, sebelum menjadi hasil penelitian bahwasanya riset masyarakat desa lebih percaya dengan pengobatan alternatif daripada pengobatan modern, sudah ada penelitian dengan hasil bahwasanya tidak ada ketersediaan tenaga medis modern di daerah tersebut sehingga masyarakat lebih memakai pengobatan alternatif. Dan hasil tersebut dijadikan dasar untuk riset selanjutnya dan menghasilkan teori baru seperti di nomor 1.

4. Non Etis

sosiologi membahas suatu permasalahan sosial tanpa mempersoalkan nilainya, yaitu baik atau buruknya suatu persoalan yang dibahas. Sosiologi lebih berkepentingan untuk menjelaskan mengapa suatu fenomena terjadi. Penjelasan tersebut juga harus logis, mendalam, dan mudah dipahami. jadi hasil riset ini tidak memihak ke salah satu entitas penelitian. Misal hasil penelitian tersebut tidak mengatakan bahwasanya memakai pengobatan alternatif itu salah dan memakai pengobatan modern itu lebih baik.