Teori Sosiologi Agama : Teori-Teori Klasik

Teori Sosiologi Sebagai Pendekatan

 3. Teori Interaksionisme Simbolis

Teori Interaksionisme Simbolis memahami realitas sebagai suatu interaksi yang dipenuhi berbagai simbol. Kenyataan merupakan interaksi interpersonal yang menggunakan simbol-simbol. Terdapat beberapa asumsi teori interaksionisme simbolis menurut Turner (1978:327-330) yaitu:

  • Manusia adalah Makhluk yang Mampu Menciptakan dan Menggunakan Simbol.

Pemaknaan terhadap simbol seperti sarung, baju koko, mobil dll. Ketika ada orang yang memakai sarung dan baju koko dianggap sebagai ahli ibadah atau pa haji, atau ketika ada orang yang punya mobil kita menganggap bahwa dia orang kaya padahal kenyataanya belum tentu juga.

  • Manusia Menggunakan Simbol untuk Saling Berkomunikasi.

Manusia menciptakan simbol melalui pemberian nilai atau pemaknaan terhadap sesuatu (bunyi, kata, gerak tubuh, benda atau hal lainnya) untuk saling berkomunikasi.

  • Manusia Berkomunikasi Melalui Pengambilan Peran (Role Taking).

Contoh: Dosen, Suami/ayah, Anak. Pola komunikasi sesuai dengan peran yang diambil pada saat terjadinya komunikasi. Ketika di kampus dia sebagai dosen, maka pola komunikasi harus sebagai dosen. Ketika di rumah sebagai suami/ayah maka pola komunikasi harus sebagai suami/ayah. Dan ketika di rumah orang tua kita sebagai anak, maka pola komunikasi harus sebagai anak meskipun kita di kampus punya peran sebagai dosen (menyesuaikan posisi).

  • Setiap Masyarakat terbentuk, Bertahan, dan Berubah Berdasarkan Kemampuannya untuk Berfikir, Mendefinisikan, Melakukan Refleksi Diri dan Melakukan Evaluasi.

Proses interaksi sosial sangat penting dalam mengembangkan kemampuan manusia. Karena dalam interaksi sosial yang dilakukan antar individu maupun masyarakat bisa saling mempengaruhi nilai, cara berfikir dan bertindak serta cara melakukan refleksi diri.

4. Teori Pertukaran

Teori Pertukaran melihat dunia sebagai arena pertukaran, bertukar ganjaran/hadiah. Semua perilaku sosial berawal dari pertukaran seperti persahabatan, perkawinan, mitra dan lain-lain. Asumsi Teori Pertukaran menurut George C. Homas, Peter M. Blau, Richadr Emerson, Jhon Thibout dan Harol H. Kelly (1986:197-198) sebagai berikut:

  • Manusia Adalah Makhluk yang Rasional, Dia memperhitungkan Untung dan Rugi.
  • Perilaku Pertukaran Sosial Terjadi Apabila :
  • Perilaku Tersebut Harus Berorientasi pada Tujuan-Tujuan yang Hanya dicapai Melalui Interaksi dengan Orang Lain
  • Perilaku Harus Bertujuan untuk Memperoleh Sarana Bagi Pencapaian Tujuan Tersebut.
  • Transaksi-Transaksi Pertukaran Terjadi hanya Apabila Pihak yang Terlibat memperoleh Keuntungan dari Pertukaran Tersebut.

 

Source :

  • Damasar dan Indriyani. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta : Kencana.
  • Ralf Dahrendorf1986. Konflik dan Konflik Dalam Masyarakat Industri. Jakarta: CV Rajawali.
  • Jonathan H Turner dan PR Turner. 1978. The structure of sociological theory. Dorsey Press.
  • Peter M. Blau. (1964). Exchange & Power in Social Life. Transaction.  ISBN 9780887386282.