Teori-Teori Modern dalam Sosiologi Agama

Teori-Teori Modern dalam Sosiologi Agama

Teori-Teori Modern dalam Sosiologi Agama
Source:
https://josephrdaniel.wordpress.com/

D. Cliord Geertz

Clifford Geertz lahir pada 1926. Setelah menjalani wajib militer di AL Amerika, ia masuk Antioch College, Ohio, dibawah bimbingan GI Bill. Salah satu gurunya ialah George Geiger, murid pertama John Dewey. Berkat sang guru tersebut, Geertz tidak hanya mewarisi tradisi pragmatisme New England, tetapi juga menjadi flsuf bahasa yang lahir di Oxford.

Sumber utama kerangka teoretis Geertz tentang agama berasal dari artikelnya yang berjudul Religion as a cultural system, dengan pendekatan subjek yang disebutnya sebagai analisis dimensi kultural. Geertz melihat agama sebagai bagian dari sistem kultural. Budaya dalam hal ini diartikan sebagai ‘pola makna yang terlekat dalam simbol yang ditransmisikan secara historis, sebuah sistem pewarisan konsepsi-konsepsi yang diekspresikan dalam bentuk simbol’.

Geertz membedakan dua elemen dasar, yakni etos sosial dan pandangan dunianya. Simbol sakral atau dengan kata lain agama memainkan peran penting dalam menciptakan gambaran dunia dan yang berhubungan dengan etosnya. Simbol sakral membuat etos secara intelektual menjadi masuk akal dan menjadi gaya hidup ideal dengan menyesuaikan keadaan yang mengekspresikan pandangan dunia. Pada lain pihak, pandangan dunia meyakinkan karena dikonstruksi berdasarkan atau sesuai dengan gaya hidup aktual. Etos dan pandangan dunia secara mutual saling mendukung. Simbolsimbol agama memformulasikan sebuah kesesuaian mendasar antara gaya hidup khusus dan metafsik khusus dalam mempertahankan otoritas masingmasing. Berdasarkan pertimbangan yang menjadi dasar defnisi tentang agama dan rumusan defnisinya itu sendiri dapat dikatakan teori Geertz sebagai teori agama condensed (padat).

 

E. José Casanova

Jose Casanova merupakan sosiolog agama berkebangsaan Spanyol. Ia dikenal dengan tesis dimensi publik agama dalam dunia kontemporer. Tesisnya tersebut berkaitan dengan kecenderungan sekulerisasi di berbagai belahan dunia. Tesisnya tersebut ditulis dalam bukunya yang terkenal berjudul Public Religions in the Modern World. Ia melihat kecenderungan menurunnya peran agama dalam ranah publik di berbagai negara. Ia menggunakan istilah untuk merujuk kecenderungan tersebut dengan domestifkasi atau privatisasi agama.

Casanova membagi sekulerisasi menjadi tiga tipe, yakni sekulerisasi sebagai diferensiasi aspek sekuler dari institusi agama, sekulerisasi sebagai penurunan kepercayaan dan praktik agama, dan sekulerisasi sebagai marginalisasi agama menjadi bersifat privat. Ketiga tipe ini tidak berlangsung bersama-sama dalam suatu masyarakat, tetapi saling terpisah dan dapat berbeda antara tempat dan waktu.

Dalam bukunya Public Religion (1994), Casanova menjelaskan bahwa untuk memahami peran penting agama dalam kehidupan masyarakat modern, harus melihat dampak sistem ekonomi pada abad ke-19 dan ke-20. Dalam masyarakat modern, kekuatan sistem ekonomi kapitalis menstrukturisasi identitas agama kolektif dan membatasi hubungan langsung antara individu dan Tuhan. Inilah yang disebut sebagai privatisasi agama.

 

Source :

  • Bernhard Giesen, & Daniel Sûber. 2005. Robert N. Bellah. In George Ritzer (ed.). Encyclopedia of Social Sciences. Vol I. California, London & New Delhi: Sage Publication.
  • Casanova, José. 1994. Public Religions in the Modern World. Chicago: University of Chicago Press.
  • Clifford Geertz, Kebudayaan dan Agama, terj. Francisco Budi Hardiman,. Yogyakarta: Kanisius.
  • Iannaccone, L. R. 1997. Rational Choice: Framework for the Scientifc Study of Religion. In Lawrence A. Young (ed.). Rational Choice Teory and Religion: Summary and Assessment. New York: Routledge.
  • Sindung Haryanto. 2015. Sosiologi Agama dari Klasik Hingga Postmodernisme. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
  • Talcott Parsons. 1991. Te Social System. New edition frst published. London and New York: Routledge.